YAYASAN LEMBAGA TERPADU PEMASYARAKATAN ANTI NARKOBA (LETUPAN) INDONESIA
YAYASAN LEMBAGA TERPADU PEMASYARAKATAN ANTI NARKOBA
(LETUPAN) INDONESIA
Latar Belakang
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika Psykotropika Bahan Adiktif (NARKOBA) di Indonesia sepuluh
tahun belakangan ini menunjukkan peningkatan sangat tajam dan
significant.
Penyebaran yang sangat cepat dan meluas
keseluruh penjuru tanah air di Indonesia, merupakan momok monster yang
sangat menakutkan bagi kelangsungan hidup masyarakat berbangsa
bernegara. Menurut pengalaman kunjungan Yayasan LETUPAN Indonesia
kedaerah-daerah Kabupaten Kota di Indonesia tak satu daerah ataupun kota/
kabupaten yang bebas dari Narkoba. Peredaran gelap dan
Penyalahgunaannya telah menyeruak masuk kesentra penduduk terjauh
sekalipun. Ironisnya Narkoba telah menyerbu masuk kedalam lingkungan
sekolah bahkan ke madrasah dan pesantren. Padahal institusi inilah yang
diharapkan menjadi penerus tingkat estafet pemimpin bangsa kedepan.
Sebagaimana diketahui penyalahgunaan
Narkoba berdampak negatif bagi Kesehatan, Pendidikan, Perekonomian,
Budaya, Keamanan, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas. Tidak dapat
dipungkiri penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga menimbulkan
kerugian yang sangat tinggi dalam waktu yang panjang. Memperburuk
permasalahan sosial meningkatkan angka kriminalitas serta gangguan
ketahanan politik.
Mengingat betapa kompleks dan mewabahnya
dampak yang ditimbulkan terhadap aspek kehidupan masyarakat luas,
Yayasan LETUPAN Indonesia menyingsingkan legan tampil ketengah
masyarakat menyambungkan dharma baktinya memasyarakatkan anti narkoba
keseluruh penjuru pelosok tanah air dengan mendirikan wadah yang diberi
nama “Yayasan Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba Indonesia yang
populer di sebut LETUPAN Indonesia” yang dipimpin oleh H. Mastar Ain
Tanjung, BA, sebagai Ketua Umum. Sekretariat : JL. Tubagus Angke/
Puskesmas No. 44 Jelambar Baru Telp : (021) 32862135 Jakarta Barat 11146.
Maksud
Menjadi fasilitator penyebaran informasi
secara dini dan meluas kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan
narkoba sekaligus turut berpartisipasi Anti Narkoba.
Tujuan
Menyelamatkan anak bangsa terhindar dari
penyalahgunaan narkoba dengan memberikan atau menginformasikan
pengetahuan tentang permasalahan bahaya narkoba dan peredarannya.
Visi dan Misi
- Visi
“ Mewujudkan Indonesia bebas ancaman Narkoba tahun 2015.
- Misi
1. Melaksanakan kampanye/ penyuluhan penerangan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat.
2. Melaksanakan Pendidikan, pelatihan keterampilan bagi pembentukan dan pengembangan bakat penyalahgunaan narkoba.
3. Penanganan pemulihan anak ketergantungan narkoba (Drug Abuse).
4. Manjalin kerja sama dengan berbagai pihak dibidang pelayanan dan Diklat TR ketergantungan narkoba.
5. Merekrut relawan anti narkoba sebanyak-banyaknya.
6. Menerbitkan buku-buku tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, Majalah Informasi Narkotika.
7. Memproduksi VCD, kaset tentang dampak buruk narkoba.
Sejarah dan Perkembangan
LETUPAN INDONESIA
TAHUN 1973
Bertitik
tolak dari maraknya pemakaian ganja yang kemudian digolongkan sebagai
narkotik dikalangan masyarakat luas, menyentuh hati kecil seorang Mastar
Ain Tanjung, untuk peduli nasib anak bangsa. Meski negeri tetangga Malaysia
sudah menjatuhkan hukuman yakni gantung bagi pemakai atau pengedar
dadah (candu) namun dinegeri kita pada waktu itu masih tenang-tenang
saja. Dimana-mana marak penyalahgunaan narkotik karena pengawasan atas beredarnya
barang haram ini sangat lemah, sehingga para pelajar boleh dikatakan
biasa mengisap ganja dilingkungan sekolah. Tambahan lagi dikios-kios
rokok gampang dijumpai bahan yang bikin teler itu. Maka buat pertama kali di Kota Medan dua orang siswa Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dipecat dengan tidak hormat karena kedapatan membawa ganja kedalam kelasnya. Sikap Kepala Sekolah yang ketika itu Mastar Ain Tanjung, merupakan awal pengabdiannya melakukan pencegahan dini akan bahaya penyalahgunaan narkotika disekolah yang ia pimpin. Dalam
tahun ini juga membentuk group teater “ Sekar Nusa” yang orientasinya
berupaya melakukan pencegahan pemakaian ganja dikalangan pemuda pelajar
dengan menanyangkan Sandiwara Televisi di TVRI Medan berjudul “Bahaya Ganja Dalam Pergaulan Bebas”.
TAHUN 2000
Mendirikan wadah yang diberi nama Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba Indonesia yang disingkat LETUPAN INDONESIA, dengan para pendiri :
- H. Mastar Ain Tanjung, BA
- Nurbahani Simatupang
- Indra Taruna
- Nurbaiti Erna
- Yusriadi Andika
Sejak berdrinya wadah ini berbagai kegiatan dilakukan guna mengantisipasi penyalahgunaan yang populer disebut napza
(narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktip) yang kemudian
dirubah lagi namanya menjadi NARKOBA (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktip)
- Menerbitkan buku-buku, vcd, kaset lagu-lagu anti narkoba yang diedarkan keseluruh Diknas di 24 Propinsi di Indonesia.
25 Maret 2000 mengadakan Festival Lagu Anti Narkoba Tingkat Nasional bagi siswa SLTA se Indonesia di Medan. Dihadiri Bapak Drs. Sutanto Kapolda Sumatera Utara, Bapak Safi’i Panglima Kodam I BB, Bapak Hasyim Irianto Kapoltabes Medan, Wakil Gubernur Sumatera Utara dan dari Dinas P & K.
TAHUN 2001
Mengadakan kegiatan penyuluhan dan penerangan
bahaya penyalahgunaan narkoba kepada siswa sekolah dasar menengah
diseluruh Kabupaten & Kota di Propinsi Sumatera Utara. Para penyuluh di bagi kepada 4 tim yang setiap tim ada 7 orang.
Menerbitkan VCD berjudul “Narkoba Sumber Bencana”
TAHUN 2002
Ketua Umum Letupan Indonesia H. Mastar Ain Tanjung, BA, memperoleh Penghargaan Madya dan Pin Perak dari Ketua BNN Dai Bactiar, SH, atas jasa-jasanya memasyarakatkan bahaya narkoba.
- Memimpin kampanye bermotor keliling Sumatera Utara dan mendapat penghargaan dari Poldasu.
- Mengikuti operasi pemusnahan ladang ganja di Bukit Tor Sihite di Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal
TAHUN 2003
Menumbuh kembangkan aktifitas penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba ke wilayah-wilyah Provinsi Sumatera Utara, Riau, Jambi, Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Provinsi Lampung.
TAHUN 2004
Persiapan pendirian Yayasan LETUPAN yang berpusat di Ibukota Jakarta dengan susunan Pembina pengurus dan pengawas sbb :
- Pembina : - Muhammad Ridwan Nasution
- Buana Nasution
- Andess Al Fansuri
- Pengurus : - H. Mastar Ain Tanjung, BA (Ketua Umum)
- Suryadi Encunk (Ketua I)
- Suryadi D (Ketua II)
- Subro Malisi ( Sekretaris Umum)
- Rosidah (Bendahara)
- Akte Notaris Efran Yuniarto, SH, M. Kn Nomor : 7 tanggal 13 Desember 2006.
TAHUN 2006
Ketua Umum H. Mastar Ain Tanjung, BA, memperoleh Penghargaan Warga
Utama dan Pin Emas dari Ketua BNN Drs. Sutanto di Istana Negara yang
dihadiri Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, atas jasa-jasanya dalam
memasyarakatkan P4GN pada tanggal 26 Juni 2006.
TAHUN 2007
Keluar S.K Menteri dan Hak Asasi Manusia Nomor : C-23 HT.01.02 TH 2007, tentang sahnya keberadaan Yayasan Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba Indonesia diseluruh
wilayah dalam dan luar negeri dengan alamat Sekretariat JL. Tubagus
Angke/ Puskesmas No. 54 Jakarta Barat pada tanggal 7 Januari 2007
Rekomendasi
Menteri Pendidikan Nasional tentang dukungan terhadap pelaksanaan
penyuluhan P4GN diseluruh Sekolah-sekolah Dasar, Menengah dan Perguruan
Tinggi di Indonesia, dengan suratnya Nomor : 131 MPN/ LL / 2007 tanggal 7
Agustus 2007
- Penyempurnaan Kepemimpinan Pusat sbb :
Dewan Pembina/ Penasehat : Drs. H. Mustafa.S
Drs. H. Rachmat Hutagalung
Ir. Hj. Roslila.S
Hj. Buana Nasution
Muhammad Ridwan
Ketua Umum : H. Mastar Ain Tanjung, BA
Ketua I : Drs. Bukti Hutabarat
II Suryadi E
III Suryadi D
Sekretaris Umum : Subro Malisi
I Puspa Sari Indah, SE
II Drs. Subhan Hafiz Nanda
Bendahara : Rosida
Pengawas : Ristu Arizal, SE
Bidang-Bidang :
Penyuluhan/ Penerangan/ Cegah : Yamdi
Pendidikan/ Pelatihan : Topic Irwansyah
Humas/ Dokumentasi : Dahrinsyah Siambaton, S.T.
Theraphy Rehabilitasi : Sutopo
Pemberian/ Dukungan : Sovran Nauli
Litbang : Drs. Andi
Galeri : Deli, SH
Yayasan Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba Indonesia yang biasa disebut Letupan Indonesia mendirikan “ Pondok Rehabilitasi Theraphy korban Narkoba berlokasi di JL. Medan Binjai Km. 15,5/ Abadi No. 7 Diski”. Namun program ini tidak berjalan lama.
Memperluas wilayah sosialisasi P4GN ke 14 wilayah Propinsi di Sumatera – Jawa - Kalimantan.
TAHUN 2009
Membuka Galeri Anti Narkoba
Kehadiran
LETUPAN juga tidak terlepas dari pemenuhan rasa tanggung jawab sosial
tehadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu LETUPAN merupakan
mitra pemerintah yang sama-sama berusaha untuk mengatasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan narkoba.
Untuk
merealisasikan kegiatan LETUPAN, salah satunya adalah mengadakan
penyuluhan dari sekolah ke sekolah, lembaga ke lembaga, rumah rumah
ibadah dan lainnya.
MENGGERAKKAN PENYULUHAN P4GN DARI KOTA HINGGA PELOSOK DESA
Kehadiran
LETUPAN juga tidak terlepas dari pemenuhan rasa tanggung jawab sosial
tehadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu LETUPAN merupakan
mitra pemerintah yang sama-sama berusaha untuk mengatasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan narkoba. Untuk
merealisasikan kegiatan LETUPAN, salah satunya adalah mengadakan
penyuluhan dari sekolah ke sekolah, lembaga ke lembaga, rumah rumah
ibadah dan lainnya.
Dengan
membentuk Tim penyuluh yang terdiri dari tujuh sampai sembilan orang.
Mereka mengadakan penyuluhan dan penerangan tentang bahaya narkoba mulai
dari perkotaan hingga pelosok pedesaan ke setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
Para
Satuan Tugas (Satgas) itu telah terdidik dalam merealisasikan P4GN
(Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)
kepada masyarakat, siswa dan mahasiswa yang telah mengikuti penyuluhan
mereka secara ikhlas menjadi Relawan Anti Narkoba. Mereka nantinya
diharapkan sebagai pelopor anti narkoba bagi diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan bangsa dan negaranya.
Satuan
Tugas Penyuluh Penerangan LETUPAN yang sampai sekarng berjumlah 75
orang. Sebahagian mereka telah mendapat pendidikan instruktur dari BNN
dan IASTP. Dari pengalaman menyuluh selama lebih dari lima tahun telah banyak melahirkan kader-kader penyuluh yang dapat disebar luaskan menyuluh diseluruh tanah air.
Para
penyuluh juga tidak bersifat menunggu, tetapi secara aktif telah
berbuat semaksimal mungkin untuk memebrikan informasi yang aktual
tentang upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. dari sekian banyak
jumlah penyuluh sebagian besar merupakan jebolan perguruan tinggi yang
belum mendapat pekerjaan alias menganggur. Akan tetapi di LETUPAN mereka
dapat berkarya yang secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah
pengangguran di Indonesia. Dan Pengangguran tersebut akan terus bekurang
bila LETUPAN telah dapat mengembangkan sayapnya sampai kepelosok tanah
air.
Penyuluhan
kepada siswa dan mahasiswa berguna untuk menyelamatkan generasi muda
dari penyalahgunaan narkoba. generasi muda sebagai tampuk penerus
perjuangan berbangsa dan bernegara harus dibebaskan lebih dahulu dari
pengaruh penyalahgunaan narkoba. Memang
diakui telah banyak instansi terkait mengadakan penyuluhan ke berbagai
sekolah, perguruan tinggi atau lembaga dan instansi lainnya namun dapat
dikatakan belum maksimal. Justru itu kehadiran penyuluh LETUPAN
diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan penyuluhan dan penerangan
tersebut.
MENERBITKAN BUKU, VCD, KASET DAN STIKER
Untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
dan dampak yang ditimbulkannya LETUPAN Indonesia telah menerbitkan
beberapa judul buku yang kesemuanya telah terdaftar di Perpustakaan
Nasional R.I Jakarta antara lain : “ Kenali Kejahatan Narkoba HIV-AIDS, “Narkoba Menyerbu Sekolah, 17 Lagu melindungi Mereka dari Narkoba”, lagu-lagu khusus untuk tingkat TK, SD, SMP, SMA dan menciptakan Mars Hymne Anti Narkoba. Buku tersebut berjudul “Selamatkan Mereka dari Bahaya Narkoba”.
Selain
itu LETUPAN juga telah memproduksi VCD, kaset dan stiker sebagai
pembelajaran bahaya narkoba. Media ini telah disebar ke berbagai
Propinsi di Indonesia. Dengan diterbitkannya berbagai macam media
tersebut diharapkan dapat berdampat positif terhadap prilaku seseorang.
Sebab penyalahgunaan narkoba tidak terlepas dari masalah prilaku. Jadi
permasalahan penyalahgunaan narkoba bukan semata-mata yang berkaitan
dengan persoalan zat atau narkoba itu sendiri. Karena itu pemberian
informasi yang benar tentang bahaya narkoba terutama yang dilakukan
generasi muda tanpa usaha mengubah wawasan dan prilaku yang kurang
bermanfaat.
FESTIVAL LAGU-LAGU ANTI NARKOBA
Pencegahan
dini terhadap Penyalahugunaan narkoba lewat lagu-lagu merupakan salah
satu yang efektif guna meningkatkan kesadaran anak didik tentang bahaya
narkoba.Dengan lirik-lirik yang disusun sedemikian rupa irama yang indah akan menarik mnat anak-anak untuk bernyanyi.Selain
melatih ketrampilan vokal berkreatif, bernyanyi sekaligus dapat
menanbah wawasan akan perlunya mengetahui bahaya narkoba. Maka secara
berkala LETUPAN Indonesia mengadakan lomba lagu-lagu anti narkoba yang
semua lirik-liriknya berorientasi kepada tetap perlunya menghindari
bahaya narkoba.
Dengan
kehadiran kegiatan Festiva[ lagu-lagu anti Narkoba ini maka diharapkan
para anak didik lewat bernyanyi juga dapat membina mental dan berjiwa
besar, berbudi luhur dan tidak arogan.
MAJALAH LETUPAN “ ANTI NARCOTICS LIFE STYLE”
Kini LETUPAN Indonesia maju selangkah lagi dengan menerbitkan majalah Letupan dengan motto “ Anti Narcotics Life Style” segera
beredar diseluruh Propinsi di Indonesia. Media ini merupakan wadah
penyaluran bakat karya tulis siswa, mahasiswa Relawan Anti Narkoba dan
masyarakat umum. Dalam majalah ini dapat diketahui pengetahuan untuk
kesehatan keluarga.
Kehadiran
Majalah Letupan fakta nyata menunjukkan bahwa LETUPAN merupakan Lembaga
yang terbuka. Lewat media ini diharapkan dapat memberikan kritik yang
membangun terhadap perkembangan gerakan LETUPAN. Dengan adanya media ini
segala buruk sangka dan tuduhan-tuduhan negatif yang ditunjukkan kepada
LETUPAN dapat diselesaikan dengan baik.
Mastar Ain :
MENERIMA PENGHARGAAN MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB MORAL
Ketua
LETUPAN, H. Mastar’Ain Tanjung, BA, merasa bersyukur menerima
penghargaan Warga Utama dan PIN Emas dari Ketua BNN (Badan Narkotika
Nasional), Jenderal Sutanto yang disaksikan oleh Bapak Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono serta paa menteri dan pembesar lainnya di istana
negara pada tanggal 30 Juni 2006. Ia menerima penghargaan itu bukanlah
didapat begitu saja, melainkan atas aktifitas dan kreatifitas terbaik
yang selama ini dilakukannya untuk kepentingan bangsa ini.
Selain
bersyukur, H. Mastar’Ain Tanjung, BA juga merasa bangga tetapi bukan
untuk dibanggakan, karena dengan penerimaan penghargaan ini bukan
berarti LETUPAN akan menjadi lengah akan tetapi dapat memicu lebih
bergiat melanjutkan aktifitas yang selana ini telah dilakukan. Itu
berarti LETUPAN insya Allah akan melipat gandakan kegiatan-kegiatan dari
sebelumnya.
Ke
istana negara bukanlah pertama kali ini ia menginjakkan kaki, ketika
menjabat wakil ketua KNPI Kota Madya Medan telah masuk istana bersama
Bomer Pasaribu, SH yang diterima Presiden Soeharto pada waktu itu.
Memnag
undangan ke istana ini, dianggap unik dan tidak terduga sebelumnya.
Ketika sedang bincang-bincang dengan Ketua BNP Sumatera Utara Drs.
Rudolf M Pardede du rumah Bupati Tobasa pada hari Anti Narkoba
Internasional masuk SMS dari Humas Badan Narkotika Nasional yang
bertuliskan sebagai berikut :“ Selamat atas dipilihnya Bapak Mastar Ain
(Medan) Ibu Dwi Yani (Jawa Tengah) dan Dit Narkoba Polda metro jaya,
menerima penghargaan Pin Emas, mohon dapat menghadiri puncak acara
peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2006 di Istana Negara. hari
Jumat 30 Juni jam 9 pagi. Transport lokal dan pesawat ekonomi minim
ditanggung BNN”. begitulah bunyi SMS yang beberapa hari kemudian disusul
undangan resmi dari panitia HANI BNN,. Sebelumnya pun Mastar Ain
Tanjung, BA telah pernah meraih Penghargaan Madya Pin Perak dari Ketua
BNN Drs. Dai Bachtiar pada tahun 2002
Mastar
Ain Tanjung, BA menerima undangan ke Istana Negara seklaigus menerima
PIN Emas atas eksistensinya selama berpuluh tahun menyikapi bahaya
narkotika. Sebagai ingatan bahwa pada tahun 1973 ia telah menanyangkan
sandiwara Televisi di Studio Medan berjudul “ Pengarih ganja dalam pergaulan bebas” dan telah menciptakan lagu-lagu bahaya ganja dan menerbitkan buku, kaset dan CD.
Dalam
menanggulangi bahaya narkotika yang dilakukannya bukan karena latah
untuk mendapatkan bantuan pemerinta atau karena ada anggota keluarganya
menjadi korban narkoba lalu bergerak menjadi aktivis anti narkoba, akan
tetapi semata-mata untuk kemanusian.
Puncak
Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2006 yang
diadakan di Istana Negara merupakan pernyataan terima kasih pemerintah
atas karya dan jasa yang luar biasa yang telah dilalukan oleh ketiga
orang tersebut diatas. Pemberian Penghargaan sebagai Warga Utama
Indonesia dan penyerahan Pin Emas olek Kapolri Jenderal Drs. Sutanto
selaku Ketua Badan Narkotika Nasional disaksikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan para menteri serta undangan petinggi negara lainnya.
Mastar Ain Tanjung salah seorang penerima penghargaan Pin Emas itu, dalam pengakuannya menagatakan bahwa penganugerahan penghargaan merupakan
tanggung jawab moral untuk lebih meningkatkan aktivitasnya kedepan.
Berbagai methode telah dilakukannya guna menyelamatkan anak bangsa dari
bahaya penyalahgunaan narkoba seperti :
- Menciptakan lagu-lagu anti narkoba untuk tingkat SD, SMP, SMU dam Mahasiswa.
- Menciptkan Lagu Mars dan Hymne Anti narkoba, pesrta lomba cipta Mars Anti Narkoba yang diadakan BNN Jakarta
-
Menggelar Festival Lagu Anti Narkoba secara Regional dan Nasional
pertama kali dihadiri Bapak Drs. Sutanto yang pada waktu itu menjabat
Kapolda Sumatera Utara tahun 2000.
- Menerbitkan CD-VCD, Kaset tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang terdaftar di Karya Cipta Indonesia Jakarta.
- Menerbitkan buku-buku bahaya narkoba yang telah terdaftar di Perpustakaan Nasional R.I di Jakarta (ISBN)
- Menggerakkan kampanye penyuluhan P4GN diseluruh Indonesia dengan anggota satuan tugas lebih dari 75 orang. Sebahagian telah mendapat pelatihan penyuluhan di BNN Jkaarta
- Merekrut lebih dari 300.000 ribu orang Relawan Anti Narkoba sebagai pelopor Anti Narkoba bagi diri dan keluarganya
-
Merekrut sarjana-sarjana yang energik dan komunikatif yang belum
mendapat pekerjaan, untuk di didik menjadi tenaga pengajar dan penyuluh
anti narkoba yang siap ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.
Untuk diketahui bahwa Letupan Indonesia
telah berbuat sedikit untuk bangsa ini dengan swadana dan swakarya,
tidak seperti badan atau lembaga lain yang dapat kucuran dana dan
fasilitas dari pemerintah. (Subhan Hafiz Nanda)
Komentar
Posting Komentar