MAKALAH TENTANG MESIN BUBUT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mesin bubut adalah mesin yang
dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara
menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat
berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri
otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen
kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain
sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti
mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding machine),
mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin
gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun
ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin
adalah perawatannya.
Tulisan ini dibuat karena masih kurangnya
pemahaman masyarakat tentang mesin bubut dan pengertian kecepatan tersebut
terutama masyarakat yang tinggal diluar perkotaan atau para pemula yang mula
belajar montir, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemakaian dan kurang
memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalah yang akan dibahas pada karya tulis ini
adalah masalah menyangkut prinsip kerja mesin bubut, Keunggulan dan
kelemahan mesin bubut, serta pemeliharaan mesin bubut.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas,
maka perumusan masalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a.Apa itu mesin bubut ?
b.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
c.Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan
perawatan mesin bubut
1.3 Tujuan Penulisan
Supaya mahasiswa tau apa itu mesin bubut dan fungsi nya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MESIN
BUBUT
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat
pahat bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut
secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses
pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda
kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau
kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika
penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan
atau permukaan yang disebut facing (membubut muka).
Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat
juga diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan
benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan
kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti
membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam.
Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside turning),
sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut
membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam,
lubang tembus, atau lubang tidak tembus.
2.2 Prinsip
Kerja dan Gerakan Utama Mesin Bubut
Poros
spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan
ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda
kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Sedangkan gerakan-gerakan
utama pada mesin bubut yaitu:
a. Gerakan berputar, yaitu bentuk
gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakanpada pahat dan dinamakan gerak
potong.
b.
Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotonganna sejajar dengan sumbu kerja.
Gerakan ini disebut juga dengan gerakan pemakanan.
c. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah
pemotongan tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini disebut dengan gerakan
melintang atau pemotongan permukaan.
Ketiga
bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
|
Gerakan-gerakan dalam membubut
2.3
Jenis Geram (chip)
Dilihat dari ukuran pajang
pendeknya adalah :
a. Chip Discontinous
b. Geram
Continous
c. Geram Continous dengan built up edge (BUE)
d. BUE akan hilang dengan meningkatnya kecepatan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Mesin Bubut dan Konstruksinya
Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau
dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:
- Jenis - jenis mesin bubut
3.1.1.
Mesin Bubut Ringan
Mesin Bubut
Ringan
Mesin bubut
ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan.
Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin
bubut lantai.
3.1.2.
Mesin Bubut Sedang
Mesin Bubut
Sedang
Mesin bubut
sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran
sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang
mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu
dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut
produk yang mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.
3.1.3.
Mesin Bubut Standar
Konstruksi
mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih
lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki
peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari
transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas
a.
mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk:
mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya
menggunakan sabuk(belt).
b.
Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai:
mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya
menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
c.
Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi:
mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya
diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.
3.1.4.
Mesin Bubut Khusus
Mesin bubut
khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki
alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin
bubut khusus terdiri atas:
a.
Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut
beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda kerja
yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk
peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.
b.
Mesin Bubut Carrousel
Mesin bubut
carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam berbentuk
meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan
kearah vertikal maupun kearah melintang.
Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut
benda-benda kerja yang mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m s.d 2
m.
Sedangkan
untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dapat membubut benda kerja
yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm.
Mesin bubut
carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa.
Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut
horizontal biasa, antara lain:
·
Mesin bubtu carrousel tidak memerlukan tempat
yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical
(keatas).
·
Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih
besar.
·
Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh
lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan
benda kerja ditempatkan diatas meja putar.
·
Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani
dengan menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin
carrousel antara lain: rumah-rumah blower,rumah turbin dan semacamnya.
c.
Mesin Bubut Revolver
Mesin bubut revorver disebut
juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang
banyak, dengan kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
d.
Mesin poros engkol
Mesin bubut poros engkol
adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau membuat benda kerja
yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.
e.
Mesin bubut copy
Mesin bubut copy adalah mesin
bubut yang membentuk benda kerja dengan menggunakan contoh (maket).
Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengcopy dari maket yang telah dibuat
sebelumnya.
- Bagian-bagian mesin bubut
- Bed mesin / alas mesin: mempunyai bentuk profil memanjang yang berfungsi untuk mendapatkan kedudukan eretan kepala lepas dan bril atau penyangga. Bed mesin harus dilumasi supaya eretan dapat digeserkan kekiri dan kekanan dengan lancar dan terhindar dari korosi. Alur yag mempunayi profil digunakan sebagai jalan dari eretan dan kepala lepas.
alasmesin
bubut
- Kepala tetap: mempunyai sumbu utama dengan gerak utama berputar. Sumbu utama merupakan poros transmisi dengan pully bertingkat atau roda gigi bertingkat, sehingga pada kepala tetap mesin bubut terdapat lemari roda gigi dengan handle-handle pengatur putaran sumbu utamanya.
Pengaturan putaran dapat
menggunakan pully bertingkat yang dihubungkan dengan motor penggerak dan roda
gigi bertingkat yang berada pada lemari roda gigi.
Kepalatetap
- Eretan: bagian mesin yang digunakan untuk penyetelan, pemindahan posisi pahat kearah memanjang, yang dapat dilakukan dengan gerakan kekiri atau kekanan secara manual maupun otomatis. Eretan ditempatkan diatas bed mesin yang dapat di gerakkan manual mau pun otomatis.
a.
Eretan memanjang biasanya digunakan untuk
menggerakkan atau menyetel posisi pahat kearah sumbu memanjang pada saat mesin
sedang berjalan maupun saat mesin dalam keadaan mati.
b.
Eretan melintang ditempatkan memanjang dan
gunanya untuk mengatur posisi pahat kearah melintang. Pahat bubut dapat diatur
mendekati atau menjauhi operator. Jika roda pemutar diputar kekiri maka gerakan
atau posisi pahat akan mendekati operator dan jika diputar kekanan maka akan
menjauhi operator.
c.
Eretan atas: antara eretan melintang dan eretan
atas dipasang support yang dilengkapi dengan skala derajat.
- Kepala lepas mesin bubut
Adalah bagian mesin bubut yang
berfungsi untuk mendapatkan senter kepala lepas, bor, senter bor, tap atau
reamer. Untuk membubut benda kerja yang panjang, biasanya benda kerja ini
dipasang diantara dua senter kepala lepas dan kepala tetap. Kepala lepas juga
berfungsi agar benda kerja tetap berputar pada sumbunya.
Kepalalepas
- Penyangga
Penyangga digunakan pada saat
membubut batang ulir yang panjang,dapat juga berfungsi sebagai penahan gaya
sentrifugal akibat putaran tinggi.
a.
penyangga tetap: Penyangga ini dikunci pada bed
mesin agar benda kerja dapat berputar tetap pada sumbunya.
Penyanggatetap
b.
Penyangga jalan: dipasang pada eretan yang
dikunci dengan baut. Fungsinya untuk menahan atau menyangga benda kerja dari
lengkungan akibat gaya tekan dari pahat saat pemotongan atau penyayatan
berlangsung.
Penyanggaberjalan
- Batang transportur dan batang pengantar
Batang transportur dan batang
pengantar berfungsi untuk menggerakkan eretan secara otomatis kekiri atau
kekanan saat operasi pembubutan berlangsung.batang transportur tidak berulir
tetapi mempunyai alur pasak yang berfungsi untuk memutarkan roda gigi yang
berada pada eretan sehingga dapat bergerak kekiri atau kekanan dengan teratur.
Putaran pada poros transportur ini dapat diatur sesuai dengan posisi putaran
pada lemari roda gigi yang tersedia sehingga kecepatan sayatnya dapat diatur.
- Penjepit Pahat
Penjepit
pahat yaitu rumah pahat yang dipasang diatas eretan. Penjepit pahat berfungsi
sebagai penjepit pahat bubut agar posisi mata pahat benda tetap kuat sejajar
dengan sumbu benda kerja.
Penjepit
pahat ada yang mempunyai tempat pahat lebih dari satu sehingga untuk pembubutan
tertentu dapat dipasang beberapa macam pahat sekaligus pada penjepit pahat dan
digunakan sesuai dengan urutan operasi pembubutannya.
Penjepitpahat
3.2
Pahat Bubut
Pahat bubut
adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda kerja bergerak berputar,
disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri, kekanan,atau kedepan sesuai
dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.
1.
Bahan Pahat Bubut
Bahan pahat bubut harus
mempunyai sifat-sifat,yaitu:
·
Tahan panas agar ketajaman sisi potong tidak
mudah aus pada suhu tinggi akibat gesekan
·
Ulet sisi potong tidak mudah patah
·
Keras agar dapat menyayat benda kerja
·
Ekonomis sehingga dalam perawatan mudah dan
pangadaannya murah
Bahan yang memenuhi
persyaratan untuk membuat pahat bubut, yaitu:
·
Baja karbon tinggi: baja yang mempunyai
kandungan karbon 0,5 % sampai 1.5 %. Pahat ini digunakan untuk membubut bahan
benda kerja yang lunak.
·
Baja kecepatan tinggi: baja yang mengandung
karbon, kromium,vanadium dan molydenum
·
Paduan cor bukan besi: bahan yang mengandung
wolfram 12-15 %, cobalt 40-50 %, chrome 15- 35 % ditambah karbon 1-4 %.
·
Carbide: pahat bubut carbide mengandung
wolfram-carbide dan cobalt dengan persentase berkisar 94 % wolfram-carbide dn 6
% cobalt. Pahat ini cocok untuk membubut besi cor.
·
Intan: Biasa digunakan untuk finishing pada
mesin-mesin khusus. Tahan sampai suhu 900oC.
·
Ceramic: bahan ini dicampur dengan srbuk
aluminium-oksida , titanium, magnesium, dan chrome dengan pengikat keramik.
Bahan ini mempunyai kekuatan tekanan tinggi tetapi agak rapuh.
2.
Bentuk pahat bubut dan fungsinya:
Ø Pahat ISO 1(Staight Shank Tool)
Biasa
digunakan pada proses roughing memanjang
Ø Pahat ISO 2(Bent shank tool)
Untuk proses roughing
memanjang dan juga bias untuk membuka muka(fancing) dan membuat Chamfer
Ø Pahat ISO 3(Offset corner cutting tool)
Untuk proses finishing
memanjang dan facing dari arah dalam menuju luar
Ø Pahat ISO 4(Board edge tool)
Untuk memebuat undercut yang
lebar dan juga untuk finshing memanjang dengan kedalaman pemakanan yang kecil
Ø Pahat ISO 5(Offset face turning tool)
Untuk proses facing dari arah
luar menuju kedalam
Ø Pahat ISO 6(Offset side cutting turning tool)
Untuk proses finishing
memanjang dan proses facing tetapi pahat harus miring sedikit untuk facing
kearah luar
Ø Pahat ISO 7(parting tool)
Untuk membuat
undercut,memotong ataupun untuk finshing memanjang
Ø Pahat ISO 8(Boring tool)
Untuk boring dengan lubang
tembus
Ø Pahat ISO 9(Corner boring tool)
Digunakan untuk proses boring,
dengan lubang tidak tembus
3.
Bentuk Mata Pahat Bubut
Bentuk –bentuk mata bubut
harus disesuaikan dengan fungsi pengerjaannya, diantaranya:
·
Pahat potong
·
Pahat alur
·
Pahat lurus kanan
·
Pahat lurus kiri
·
Pahat bengkok kiri
·
Pahat bengkok kanan
·
Pahat sisi kiri
·
Pahat sisi kanan
·
Pahat bubut dalam
·
Pahat kerong
·
Pahat profil
4.
Sudut Mata Pahat Bubut
Pahat bubut dalam perdagangan
dapat berupa batangan dengan penampang bujur sangkar, segi empat, bulat, atau
bentuk-bentuk lain.
Pada saat mengasah pahat bubut
kita harus memperhatikan sudut mata pahatnya:
·
Sudut tatal
·
Sudut bebas sisi
·
Sudut bebas muka
·
Sudut bebas mata potong
5.
Pemasangan pahat bubut
Selama
pengerjaan, pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force). Besarnya tenaga
tenaga ni tergantung dari daya tahan benda kerja dan penampang chip.
Dengan memasang pahat pada
baut pengunci (clamping bolt) , terjadilah getaran yang kuat di antara
permukaan penyangga pahat dengan penjepit pahat. Oleh karena itu pahat harus
dipegang dengan kuat dan aman.
Jika pahat dipasang, misalnya di atas atau di bawah center, maka besarmya sudut
bebas dan sudut buang akan berubah.
Pemasangan diatas center,maka
:
Getaran yang terjadi di antara
permukaan bebas dari pahat dengan benda kerja menjadi lebih besar,sehingga chip
yang lebih tebal pun dapat dihilangkan dengan mudah. Pemasangan pahat di atas
center kira-kira sampai dengan 2% dari diameter benda kerja.
Pemasanangan di bawah
center,maka :
Getaran di antara permukaan
bebas dan permukaan potong menjadi lebih kecil,chip sukar dihilangkan. Karena
gaya atau tenaga potong, pahat tidak boleh dipasang terlalu menonjol karena
pahat dapat bengkok. Oleh karena itu penonjolan pahat harus sesuai dengan batas
yang diijinkan.
3.3
Sistem Pencekaman
Untuk memegang benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut diperlukan
alat pencekam yang kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan beberapa
metode, antara laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang,
dengan pasangan mur dan baut.
- Pencekaman denagan chuck
Macam-macam chuck:
Ø Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang
persegi kelipatan tiga yang simetri.
Ø Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang
bersegi kelipatan empat yang simetri.
Menurut
gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:
Ø Universal chuck, dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak
maju/mundur secara bersamaan.
Ø Independet chuck, dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju /
mundur secara sendiri-sendiri. Keuntungannya yaitu bias mencekam benda kerja
yang mempunyai bentuk tidak teratur,eksentrik dan lebih kuat.
- Pemasangan benda kerja pada cekam
Ø Outside grip untuk mencekam benda berdiameter besar.
Ø Inside grip untuk pencekaman benda kerja dengan memberikan gaya pada
diameter dalam.
Ø Outside grip untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil.
3. 4 Parameter-Parameter Pemotongan Logam
Dalam Pemesinan Bubut dan Perhitungan Putaran Mesin
- Kecepatan Potong
Cutting speed atau kecepatan
potong adalah kecepatan potong pada putaran utama. Bila benda kerja
berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh pahat sama dengan keliling benda
kerja.
Kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan potong rendah
akan memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila kecepatan terlalu tinggi
pahat akan kehilangan kekerasan (karena panas),cepat rusak atau tumpul. Oleh
sebab itu kecepatan potong harus ditentukan sesuai dengan tabel.
- Rumus
Kecepatan potong ialah panjang potongan dalam m/min (meter per menit), maka
rumusnya adalah :
V= π .d .n (m/min)
1000
Keterangan : V = Kecepatan potong
d = Diameter benda kerja
n = Putaran benda kerja
3. Kedalaman
Pemotongan (Depth of Cut)
Kedalaman
pemotongan adalah dalamnya masuk alat potong menuju sumbu sumbu benda. Dalam
proses pembubutan depth of cut dapat diukur dengan menggunakan persamaan:
Kedalaman pemotongan diukur tegaklurus terhadap sumbu benda kerja.
4. Waktu
Pemesinan (Machining Time)
Waktu
pemesinan adalah banyaknya waktu nyata yang dibutuhkan untuk mengerjakan
(membentuk atau memotong) suatu benda kerja. Waktu pemesina dihitung dengan
menggunakan persamaan:
Tm =
Dimana:
L = panjang total yang akan dibubut
I = jumlah pemotongan
n = rpm
s = Total
Feed (mm/put.)
3.5 Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Dengan Mesin Bubut
1
Membubut
Tirus
Untuk membuat tirus luar
maupun dalam caranya sama yaitu
dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut :
Ø Menggunakan eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan sudut yang
besar, tidak dapat dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rumus : Membuat tirus dengan eratan
atas
Dimana :
D = diameter besar
d = diameter kecil
p = panjang tirus
Gambar Membuat tirus dengan eretan atas
Setelah
diketahui Tg a, maka besarnya sudut x dilihat pada daftar berikut ini:
Tabel Pembuatan sudut tirus
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
1
|
20
|
11
|
194
|
21
|
383
|
31
|
600
|
41
|
869
|
51
|
1234
|
61
|
1804
|
71
|
2904
|
81
|
6313
|
2
|
38
|
12
|
212
|
22
|
404
|
32
|
624
|
42
|
900
|
52
|
1279
|
62
|
1880
|
72
|
3077
|
82
|
7115
|
3
|
52 i
|
13
|
230
|
23
|
424
|
33
|
649
|
43
|
932
|
53
|
1327
|
63
|
1962
|
73
|
3270
|
83
|
8114
|
4
|
70
|
14
|
249
|
24
|
445
|
34
|
674
|
44
|
965
|
54
|
1378
|
64
|
2050
|
74
|
3487
|
84
|
9814
|
5
|
87
|
15
|
267
|
25
|
466
|
35
|
700
|
45
|
1000
|
55
|
1428
|
65
|
2144
|
75
|
4010
|
85
|
1143
|
6
|
105
|
16
|
286
|
26
|
487
|
36
|
726
|
46
|
1035
|
56
|
1482
|
66
|
2246
|
76
|
4331
|
86
|
1430
|
7
|
122
|
17
|
305
|
27
|
509
|
37
|
753
|
47
|
1072
|
57
|
1540
|
67
|
2355
|
77
|
4704
|
87
|
J 908
|
8
|
140
|
18
|
324
|
28
|
531
|
38
|
781
|
48
|
1110
|
58
|
1600
|
68
|
2475
|
78
|
5144
|
88
|
2863
|
9
|
158
|
19
|
344
|
29
|
554
|
39
|
809
|
49
|
7750
|
59
|
1664
|
69
|
2605
|
79
|
5144
|
89
|
5729
|
10
|
178
|
20
|
364
|
30
|
577
|
40
|
839
|
50
|
1191
|
60
|
1732
|
70
|
2747
|
80
|
5671
|
90
|
Keterangan :
Angka Tg didalam table untuk :
X no 1 - 84 dalam per 1000 (/1000)
X no 85 - 89 dalam per 100 (/100)
Menggeser kepala lepas bagian atas secara
melintang, hanya untuk tirus luar dengan sudut kecil dapat dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dimana:
P = panjang seluruh kerjaan
p = panjang tirus
D = diameter besar
d = diameter kecil
X = penggeseran dari kepala lepas
Ø Menggunakan tapperattachment untuk tirus luar dan dalam dengan sudut kecil, dapat dilakukan dengan otomatis untuk menghitung besarnya
sudut dengan rumus seperti cara pertama.
Gambar Pembuatan tirus
dengan menggunakan tapperaltachments
2
Membubut Ulir
Pada umumnya bentuk ulir adalah segitiga atau V (ulir metrik dengan sudut 60° dan ulir withworth 55°), segi
empat dan trapesium (sudut ulir 29°). Cara membubut ulir segitiga adalah
sebagai berikut:
1.
Bubutlah diameter ulir.
2.
Bubutlah alur pembebas
sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir.
3.
Pinggulah ujung dari
benda kerja.
4.
Serongkan eretan atas setengah dari sudut ulir
yang akan dibuat dan pasanglah pahat ulir.
5.
Ambillah mal ulir yang
akan dibuat.
6.
Tempatkanlah ujung
pahat tegak lurus terhadap benda kerja.
7.
Kencangkan baut-baut
penjepit bila pahat sudah sama tinggi dengan senter dan lurus dengan benda kerja.
8.
Tempatkan tuas-tuas pengatur transporter menurut
table sesuai dengan banyaknya ulir yang akan dibuat.
9.
Masukkan roda gigi agar
mesin jalannya secara ganda.
10. Jalankan mesin dan kenakan ujung pahat sampai benda kerja tersentuh.
11. Hentikan mesin dan tariklah eretan kekanan.
12. Putarlah cincin pembagi, sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada
eretan lintang dan tidak merubah
kedudukannya.
Gambar Urutan pembuatan ulir
13. Majukan eretan lintang 3 garis pada cincin pembagi, maka pahat maju untuk
penyayatan.
14. Putar cincin pembagi sehingga angka 0 lagi dan eretan lintang tidak boleh bergerak.
15. Jalankan mesin.
16. Masukkan tua penghubung transporter pada waktu
salah satu angka pada penunjuk
ulir bertepatan dengan angka 0.
17. Bila pahat sudah masuk pada pembebas, putarlah kembali eretan lintang
sehingga pahat bebas dari benda kerja.
18. Kembalikan eretan.
19. Hentikan mesin.
20. Periksalah jarak ulir dengan mal ulir yang
sesuai dengan jumlah gangnya.
21. Kembalikan ujung pahat pada kedudukan semula
dengan memutar eretan lintang sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada cincin pembagi.
22. Majukan pahat ulir untuk penambahan penyayatan sebanyak 3 garis dengan
memutar eretan atas.
23. Kembalikan cincin pembagi pada angka 0 segaris
dengan angka 0.
24. Jalankan mesin.
25. Hubungkan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada saat angka semula
berhadap dengan angka 0.
26. Lepaskan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada alur pembebas sambil
eretan lintang kebelakang.
27. Kembalikan eretan lintang pada kedudukan semula
dengan tangan.
28. Lakukan berulang-ulang seperti yang diterangkan dalam no. 21 s/d
27 sampai selesai.
Catatan :
Dengan memajukan pahat ulir oleh eretan lintang, maka mengurangi gesekan pahat. Untuk penghalusan pembuatan ulir,
eretan lintang kita gerakan cukup
dengan menambah 1 garis dari cincin pembagi dari kedudukan semula dan eretan atas tidak dirubah kedudukannya, sehingga
penyayatan seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan
hal ini 2 sampai 3 kali dengan menambah penyayatan sehingga hasil dari ulir
akan bagus. Setiap memulai pembubutan harus menggunakan lonccng (thread dial)
yaitu pada saat akan memulai pembubutan, jarum dengan angka yang telah ditentukan harus tepat bertemu, langsung handle
otomatis dijalankan, bila sampai ulir, handle dilepas.
Bentuk-bentuk pekerjaan yang
dapat dilakukan dalam proses membubut dapat dilihat pada gambar berikut:
Jenis-jenispengerjaan
dengan mesin bubut
1. Pembubutan Muka (Facing), yaitu proses pembubutan yang
dilakukan pada tepi penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja,
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan Rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda
yang dilakukan sepanjang garis sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan
sekali atau dengan permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan
halus atau finishing.
3. Pembubutan ulir (threading), adalah pembuatan ulir dengan
menggunakan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (Taper), yaitu proses
pembuatan benda kerja berbentukkonis. Dalam pelaksanaan pembubutan tirus dapat
dilakukan denngan tiga cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan majemuk),
pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus
(tapper atachment).
5. Pembubutan drillng, yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor
(drill), sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini
merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan boring (bubut dalam).
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan
untuk memperbesar lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar
(pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda
kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel).
3. 6 Aspek-Aspek Keselamatan Kerja dalam Proses Pembubutan
Keselamatan kerja dalam
bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada saat melaksanakan
suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek keselamatan
kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan alat. Sehubungan
dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan
instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja. Instruksi-instruksi
Standar Keselamatan Kerja dalam proses pembubutan Ada beberapa instruksi
standar keselamatan kerja terkait dengan proses pembubutan, diantaranya adalah:
1. Baca dulu instruksi manual sebelum
mengoperasikan mesin
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan
penerangan yang memadai
3. Gunakan selalu kaca mata pelindung seriap
saat bekerja dengan mesin
4. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya,
5. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan mesin
dengan sumber listrik
6. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
7. Tetapkan batas aman untuk pengunjung
8. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati, akan lebih
baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
9. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang
ditentukan.
11. Gunakan selalu alat yang
benar
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
1. Bubut
merupakan suatu istilah yang sering didengar di dunia ketehnikan khususnya
bidang mekanik pabrikasi. Yaitu suatu proses pembentukan benda kerja dengan
cara pengikisan menggunakan alat dalam hal ini disebut pisau sehingga bisa
menghasilkan benda kerja yang diinginkan.
2. Mesin Bubut mencakup segala mesin
perkakas yang memproduksi bentuk silindris..
3. Tujuan utama
dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara kerja dan
operasi mesin bubut.
4. Dengan
dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
menggunakan dan membutuhkan.
4. 2 Saran
1. Sebuah
makalah harus mempunyai tampilan yang menarik agar
pembaca merasa
nyaman dan berencana untuk kembali membaca
makalah tersebut.
2. Kelengkapan
tentang informasi yang ada membuat masyarakat lebih jauh mengenal tentang mesin
bubut. Sehingga nantinya masyarakat tertarik untuk mengetahui bahkan tertarik
untuk mempelajari tentang mesin ini.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.
Bambang Sugiantoro. "Mesin Perkakas Bengkel”. Erlangga ;
1998. Jakarta.
www. Google.com. “pdfdatabase.com/index.php?q=www.about-mesin
bubut+com”
www. Wikipedia.com
Komentar
Posting Komentar